Usai pergantian ketua Parlemen Nasional, 2 kelompok asal Ambeno saling mengaduh di Dili

DILI (TOP) – Proses politik di tingkat nasional sudah sangat jelas sekali, tetapi di Oe-Kusi Ambeno masih terus menggunakan gerakan bawah tanah (klandestin).

Buktinya, usai pergantian ketua Parlemen Nasional, Arão Noe de Jesus da Costa Amaral dengan Aniceto Guterres, ada dua kelompok dengan mengaku diri mereka sebagai perwakilan rakyat Oe-Kusi Ambeno datang ke Dili untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Kelompok pertama termasuk sebagian anggota veteran yang kebanyakan adalah orang tua bertemu dengan ketua Partai CNRT, Kay Rala Xanana Gusmão di kantor CNRT bairro Grillos Dili.

Menurut pantauan The Oe-Kusi Post (TOP) terhadap kelompok yang mendatangi kantor partai CNRT pada hari sabtu, 23 Mei 2020, pukul 7 malam usai Kay Rala Xanana Gusmão jumpah pers tentang pergantian ketua Parlamen Nasional beberapa waktu lalu.

Sebagian informasi yang diperoleh TOP bahwa, kelompok itu meminta dukungan Kay Rala Xanana Gusmão tentang jabatan Ketua Otoritas Daerah Administrasi Spesial Oe-Kusi Ambeno (RAEOA), José Luis Guterres “Lugu” yang sedikit “goyah” terkait perubahan politik dalam negeri, tetapi anggota parlemen nasional fraksi CNRT Lucia Taeki mengatakan, kelompok itu bukan hanya bertemu dengan Kay Rala Xanana Gusmão, tetapi akan bertemu juga dengan Perdana Menteri Taur Matan Ruak.

“Mereka datang hanya untuk menyampaikan situasi di Oe-Kusi Ambeno,” demikian penjelasan wakil rakyat Lucia kepada The Oe-Kusi Post di Parlemen Nasionál, Senin 25 Mei 2020.

“Sekarang mereka ada disini. Jam 14:00 mereka akan bertemu dengan Perdana Menteri", tegas Taeki.

Sementara itu, kelompok yang kedua terdiri dari lima orang bertemu dengan Ketua Parlamen Nasional, Aniceto Guterres di Parlamen Nasionál pada hari Kamis, 28 Mei 2020.

“Perwakikan masyarakat Oe-Kusi Ambeno menggelar rapat dengan Ketua Parlamen Nasional. Perwakilan masyarakat Oe-Kusi Ambeno, Jose Tefa bersama timnya mengadakan rapat dengan Ketua Parlamen Nasional, Aniceto Longuinhos Guterres Lopes, didampingi wakil sekretaris meja parlamen, Regina Freitas, pada tanggal 28 Mei 2020, di kabinet ketua Parlamen Nasional", demikian penjelasan media Parlamen Nasionál melalui halaman resmi Parlamen Nasionál, Kamis 28 Mei 2020.

“Selama rapat, perwakilan masyarakat Oe-Kusi Ambeno menyampaikan keprihatinan yang dihadapi masyarakat Oecússi selama ini termasuk kehadiran Ketua Otoritas RAEOA, yang menurut mereka kurang mendapat perhatian. Untuk itu mereka meminta Ketua Parlamen Nacional untuk menyampaikan keprihatinan itu kepada pemerintah untuk mencari solusi.

Ketua Parlamen Nasional menerima keprihatinan itu dan akan menginstruksikan komisi permanen untuk mengkonfirmasi no membuat fiskalisasi terhadap situasi itu".

Kelompok yang bertemu dengan Ketua Parlamen Nasional, Aniceto Guterres, keprihatinan mereka sama dengan keprihatinan REINO yang sudah pernah di publikasikan pada hari Jumat 15 Mei 2020 dimana mengancam untuk melakukan aksi perlawanan kepada Lugu apabil tidak tinggal menetap di Oe-Kusi Ambeno dan tidak melibatkan putra-putri Ambeno pada jabatan Sekretaris Regional.

Berdasarkan informasi bahwa, kelompok ini juga sudah membuat audensi untuk bertemu dengan Kepala Negara, Francisco Guterres “Lú Olo”.

Ketua Otoritas RAEOA, José Luis Guterres mengatakan, selama ini sudah mengatahui polemik tentang jabatannya di Oe-Kusi Ambeno, tapi belum menerima informasi resmi dari Perdana Menteri, Taur Matan Ruak. Tapi secara politik, Lugu mengaku, sedih dan sakit hati meninggalkan jabatannya.

Raimundos Oki
Author: Raimundos OkiWebsite: https://www.oekusipost.comEmail: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Xefe Redasaun & Editor

Online Counter