Wartawan Timor Leste mulai berjuang memberantas Berita Palsu

50 orang wartawan dan editor menekuni pelatihan pelatihan  fact-checking (verifikasi data) selama dua hari mulai 4-5/03/2020 di Hotel Ramelau Dili. Foto Media UNDP

Oekusipost.com, Dili –Penyebaran berita palsu berhasil mengubah cara penggunaan media sosial dalam berinteraksi dan pemberitaan.

Satu penelitian dari Science Advance pada Januari 2018 menemukan bahwa ada kemungkinan besar orang dewasa menyebarkan berbagai berita palsu. Penelitian Gallup dan Fundasaun Knight pada 2018 menunjukan bahwa kebanyakan orang America menginginkan kampanye teknologi dalam melakukan perjuangan melawan informasi palsu.

Penelitian lain menemukan bahwa, berita palsu membuat para mahasiswa tidak percaya semua berita.

Dengan maraknya pengaruh politik terhadap media dan konsep penggunaan media sosial, lebih mempersulit untuk membedakan antara fakta dan fiktif. Pada saat krisis, situasi emergensi, pemilihan umum dan konflik sosial lainnya, kerap kali wartawan selalu berada di garis depan untuk memberikan berita dengan tanggungjawab dan tepat. Pada saat fenomena berita palsu bertambah banyak, yang terpenting bagi para awak media harus memiliki peralatan (tools) secukupnya untuk menghadapi situasi berbahaya. Wartawan investigatif berjalan bersama dengan pemberifikasi data (fact-checker), pada saat fakta sudah menjadi kunci penting bagi kepentingan umum kerap kali tertutup dan tidak diketahui untuk diakses. Verifikasi fakta sangat penting bagi para wartawan diera demokrasi yang sehat dalam menulis berita.

Sehubungan dengan hal ini, Timor Leste belum ada pemberifikasi fakta (fact-checker), terlebih jumlah wartawan juga belum begitu banyak, baru ada satu situs www.verifikafaktus.net yang dibentuk oleh wartawan dan fact-checker Raimundos Oki dengan espesialis ICT Armindo de Jesus pada awal 2020, dan sudah mempublikasikan berita palsu yang di bagikan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab melalui platform media sosial.

Berkaitan dengan pentingnya verifikasi fakta (fact-check) bagi para wartawan, dewan kebebasan pers Timor-Leste melalui kerjasama dengan Badan Pembangunan PBB UNDP dan KOICA berhasil menyelenggarakan pelatihan dua hari pada 4 – 5 Maret 2020 di Hotel Ramelau yang dihadiri oleh 50 orang wartawan dan editor Timor Leste. Pelatihan itu mendatangkan wartawan veteran asal Australia, Robert Clive Howart yang berbicara mengenai penggunaan Facebook di bidang jurnalistik dan bagaimana mengamankan diri di Facebook. Dan Raimundos Oki dengan Armindo de Jesus membawakan materi tentang penggunaan peralatan untuk memverifikasi fakta di internet untuk mendeteksi dan memberantas berbagai berita palsu.

Anggota dewan pers Timor-Leste, Francisco Simões Belo mengaku, UNDP selalu berusaha bersama dewan pers untuk membekali para wartawan pada area spesifik yang dibutuhkan. Mitra kerja dengan UNDP sudah terlaksana sejak tahun 2016 hingga saat ini dalam membekali para wartawan di berbagai aspek jurnalistik.

"Kegiatan hari ini sebagai satu kesempatan yang baik dan urjen karena bertepatan dengan situasi global dimana banyak orang prihatin tentang berita palsu dan berita hoax, tutur Quito.

"Wartawan merupakan salah satu aktor utama untuk menyampaikan berita yang benar kepada publik dan dunia. Untuk itu, perlu memiliki skill dalam memverifikasi fakta yang akurat, terutama berita palsu, jelas mantan wartawan harian STL.

Qito yang saat sebagai editor TATOLI ini mengidentifikasi bahwa, selama ini kebanyakan wartawan dan editor mengkonsumsi dan menyebarkan dan berita palsu melalui plataform media sosial. Dengan demikian ia berharap para wartawan kelak memverifikasi terlebih dahulu berbagai berita sebelum membagikan kepada publik.

Ditempat yang sama, Deputy Country Director of UNDP, Lazima Ontha merasa senang dengan partisipasi wartawati pada pelatihan tersebut.

"Sangat senang dengan konstitusi Timor Leste yang memberikan kebebasan pers. Hingga saat belum ada satu wartawan Timor Leste yang di seret ke penjara karena salah menjalankan profesi wartawan, jelasnya.

UNDP sendiri sudah mulai membantu institusi media di Timor Leste sejak 2006 seperti Dewan Pers, Radio Komunitas, SECOMS, Asosiasi Wartawan Timor Lorosa'e (AJTL), Timor-Leste Press Union (TLPU) dan Southeast Asian Press Alliance (SEAPA). (Oki)

Raimundos Oki
Author: Raimundos OkiWebsite: https://www.oekusipost.comEmail: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Xefe Redasaun & Editor

Online Counter