Alam mengamuk sampai menghancurkan kota Dili

Oekusipost.com Dili – Pada hari Jumat 13 Maret 2020 waktu pukul 16.00 wtl, masyarakat di ibu kota Dili tengah menjalankan aktivitasnya sebagai biasa. Ada yang membicarakan gejolak politik dalam negeri yang belum ada penghujungnya, sebagian lagi masih menjalankan tugas mereka di kantor, sebagian sedang berolahraga di pasir putih patung Kristus Raja. Yang lainnya lagi sedang mengikuti jalan salib sebagai umat kristiani.

Pada sore itu, sang surya sulit menembus gumpalan awan di bagian Timur Ibu kota Dili, tepatnya diatas bukit Fatu Ahi, tandanya alam sedang menunjukan kemarahannya. Daun-daunpun tidak bergoyang sepertinya karena tiada lagi hembusan angin. Gumpalan awan hitam semakin menebal dan gerimispun datang hingga terjadi hujan lebat yang bukan hanya membasahi bumi pertiwi Lorosa'e tapi mengubah ibukota Dili menjadi kota banjir.

Musibah banjir kali ini hampir setara dengan musibah air bah pada zaman Nabi Nuh, tetapi tidak sama karena hanya menimpa ibu kota Dili, bukan seluruh penjuru dunia.

Menurut pantauan Oe-Kusi Post kala itu, hujan yang hanya terjadi dalam hitungan jam saja, ratusan rumah warga terendam air hingga menelan beberapa korban jiwa.

Aliran air hujan yang berasal dari gunung Balibar, Dare, Fatu Ahi membuat penghuni ibu kota Dili tidak mampu membendungnya bagaikan alam sedang tidak bersahabat lagi karena ulah manusia sendiri yang tidak melestarikan alam sekitar namun merusaknya dengan menebang dan membakar hutan sembarangan. Padahal antara manusia dan alam memiliki hubungan yang erat tanpa ada batasnya. (Oki)

Raimundos Oki
Author: Raimundos OkiWebsite: https://www.oekusipost.comEmail: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Xefe Redasaun & Editor

Online Counter