Uang akan datang?

DILI (TOP) – Laporan trimestral dari Banco Central Timor-Leste (BCTL) baru-baru ini mengumumkan bahwa jumlah dana perminyakan (Fundu Petróleu) saat ini sudah mencapai Delapan Belas koma Empat Milyar Dolar Amerika (U$ 18.4) yang ditabung di bank New York, Amerika Serikat.

Sehubungan dengan hal ini, banyak orang yang saat ini mulai berpikir dan prihatin terhadap keberlanjutan keuangan bagi pemerintah aktual terlebih rencana pemerintah yang sudah menganggarkan dana senilai Satu koma Empat Milyar Dolar Amerika (U$ 1.4) untuk tahun 2021 mendatang.

Pemerintah, khususnya kementerian keuangan sudah mengorganisir pada tanggal 4 Agustus 2020 tentang anggaran negara, seminar yang menandai awal dari persiapan anggaran negara (OJE) tahun 2021 di Auditorium Xanana Gusmão, Kementerian Keuangan Dili.

Seminar, dengan tema “anggaran untuk pemulihan dan memperkuat pembangunan” ini dengan tujuan utama untuk mendiskusikan semua prioritas nasional berdasarkan programa pemerintah, rencana strategis pembangunan nasional, semua tujuan dari pembangunan keberlanjutan, prestasi politik keuangan, dampak Covid-19 dan rencana pemulihan ekonomi untuk bisa menentukan paket fiskal untuk tahun 2021 yang terpadu bagi kebutuhan real negara.

Menteri Keuangan Fernando Hanjam, dalam intervensinya mengatakan, seminar tersebut untuk membuat refleksi tentang komitmen pemerintah bagi persiapan anggaran negara tahun 2021 agar menjawab terhadap dampak epidemi Covid-19 terlebih pemulihan atau rekoperasi ekonomi dan juga untuk menjamin keberlanjutan dari pembangunan dan prestasi kerja publik yang berkwalitas bagi rakyat.

Perdana Menteri, Taur Matan Ruak, melalui sambutannya pada acara pembukaan seminar itu mengingatkan bahwa "tahun 2020 merupaka tahun yang penuh dengan tantangan", karena pertama anggaran negara tidak lolos di Parlemen Nasionál”, dimana memaksa negara hanya menggunakan dana duadecimal dengan situasi politik baru di parlamen untuk menunjang pemerintahan, tanpa ada pemilu dini", setelah itu timbul lagi bencana alam pada tanggal 13 Maret dan 22 Mei yang merusak rumah warga dan fasilitas publik dengan kerugian yang mencapai 50 juta dolar amerika dan terakhir timbul Covid-19 yang bukan hanya memberikan pengaruh terhadap sanitasi no bahaya kesehatan, tetapi memicu dampak ekonomi dan sosial".

Menanggapi semua tantangan tersebut, kepala pemerintah menyebutkan hal "kedewasaan jajaran pemerintah dan warga negara yang semakin meningkat dengan signifikan", karena "bukan hanya menghadapi berbagai permasalahan, tapi mencari juga solusinya". Khusus untuk upaya pencegahan pandemi Covid-19, kepala pemerintah menjelaskan bahwa, sampai saat ini, berusaha mengimbangi situasi dengan jawaban bagi aspek kesehatan dan dampak sosial-ekonomi", disisi lain, dengan implementasi upaya pencegahan dan pemberantasan Covid-19”, dengan implementasi paket pemulihan ekonomi dan pembentukan komisi untuk menangani rencana rekoperasi ekonomi".

Perdana Menteri berharap bahwa "presentasi yang dilakukan dalam saminar itu kelak memberikan kontribusi ide agar menetapkan prioritas terhadap anggaran negara tahun 2021".

Selama seminar, para peserta menyaksikan presentasi tentang program, metas prioritas, mengenai prestasi sosio-ekonomi dan dampak covid-19, prestasi politik keuangan dan proposal tentang rancangan anggaran negara tahun 2021.

Seminar itu diakhiri dengan debat tentang semua prioritas nasional dan batasan maksimum dari proposal anggaran negara tahun 2021.

Mengenai hal ini, lider karismátik, Kay Rala Xanana Gusmão percaya bahwa, Timor-Leste memiliki uang di bank New York, Amerika Serikat dan Xanana sangat percaya bahwa Rancangan Anggaran Negara akan lolos dengan suara mayoritas di Parlamen Nasional.

“Anggarannya bisa saja lolos, tetapi prosedurnya yang bermasalah, dengan demikian Angela Freitas diminta agar jangan menurunkan People Power untuk menurunkan Presiden Republik, biarkan saja dia dengan sendirinya turun", Xanana mendeklarasikan hal ini saat menjadi pembicara pada seminar sebauah seminar di Dili akhir pekan lalu.

Xanana menambahkan, dana perminyakan masih ada, tetapi menurutnya bahwa, jikalau pemerintah ini memimpin 10 tahun lagi, semua orang akan mati.

“Untuk membayar saja hotel yang digunakan untuk karantina, bayar catering juga tidak tahu kelolah uang, tetapi tutup mata untuk proyek emergensi. Ini artinya selama 10 tahun mereka tetap memimpin, lebih baik kita lari saja entah kemana, kalau 10 tahun mereka memimpin, kotamadya jangan disebutkan", tegas Xanana.

Hampir sudah dua tahun lebih pemerintahan yang di pimpin oleh perdana mentri Taur Matan Ruak tidak ada anggara negara hingga saat ini.

Raimundos Oki
Author: Raimundos OkiWebsite: https://www.oekusipost.comEmail: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Xefe Redasaun & Editor

Online Counter