Oekusipost.com Dili – Partai Koalisi Aliansi Mayoritas Parlementer (AMP) pimpinan Partai CNRT, saat ini sudah mulai terancam bubar karena partai KHUNTO sudah memutuskan mundur dari koalisi dengan alasan tidak ada kepastian untuk membentuk lagi pemerintah baru dalam tahun ini.
Lima partai kecil dengan partai CNRT membentuk koalisi AMP pada hari Sabtu, 22 Februari lalu dengan tujuan untuk membentuk pemerintah baru jikalau keputusan itu di setujui oleh Presiden Republik, Francisco Guterres Lú Olo, tetapi hingga saat ini belum ada keputusan walau kepala negara sendiri yang meminta partai politik untuk membuat mobilisasi politik untuk menyelesaikan gelojak politik dalam negeri.
Sesuai dengan surat putus alias surat pengunduran diri partai Kmanek Haburas Unidade Nacional Timor Oan (P.KHUNTO) yang ditandatangani oleh ketua partai KHUNTO, Armanda Berta Dos Santos dan ditujukan ke partai CNRT bahwa, melihat pada situasi dalam negeri yang tidak ada kepastian untuk menyelesaikan gejolak politik dalam negeri selama tiga tahun ini, sebagai partai politik harus ada satu pernyataan politik untuk memberikan solusi terhadap gejolak politik dalam negeri.
“Dengan segala hormat kepada Maun Bo'ot Xanana Gusmão, Ketua Partai CNRT dan pemimpin lainnya dari partai PD, UDT/F-MUDANSA dan PUDD sebagai mitra dalam koalisi baru yang disepakati pada 22 Februari 2020 di kantor CNRT Bairo Grilos-Dili,” demikian pernyataan ketua partai KHUNTO, Armanda Berta Dos Santos melalui surat pengunduran diri dari koalisi dengan No.Ref 037/P.KHUNTO/IV/2020 yang diakses Oe-Kusi Post pada Rabu, 29 April 2020.
Dalam surat itu Armanda berargumentasi bahwa, situasi dan eksistensi koalisi AMP belum mendapat konfirmasi dan persetujuan dari Presiden Republik sebagai alternatif terhadap pembentukan pemerintah ke-IX.
“Partai KHUNTO beranggapan pernyataan kepercayaan dan dukungan dari Yang Mulia Bapak Presiden Republik Fransisco Guterres "Lú-Olo" kepada Perdana Menteri Taur Matan Ruak untuk tetap memimpin pemerintahan konstitusional ke-VIII" tegas Armanda.
Karena Partai KHUNTO juga mengambil bagian dalam struktur pemerintahan konstitusional ke-VIII, maka memutuskan untuk memberikan dukungan kepada pemerintah hingga tahun 2023.
“Dengan alasan tersebut, maka Partai KHUNTO dengan kesadaran sendiri ingin memberikan ucapan terimaksih kepada Maun Bot Xanana Gusmão sebagai pemimpin partai CNRT dan AMP termasuk partai PD, UDT/F-MUDANSA dan PUDD yang selama ini sudah bekerja sama, dengan momen yang penting ini dalam situasi yang sangat sulit bagi partai KHUNTO untuk mengambil keputusan, tetapi karena kepentingan rakyat dan Negera maka partai KHUNTO harus memutuskan untuk mundur dari koalisi baru AMP”.
Walaupun demikian, menurut Armanda bahwa, partai KHUNTO masih terus menghargai Maun Bo'ot Kay Rala Xanana Gusmão dan siap untuk bekerjasama dimasa mendatang untuk kepentingan rakyat dan negara tercinta Timor Leste.
Menanggapi hal ini, CNRT langsung menggelar pertemuan darurat pada Rabu, 29 April 2020 pukul 15:00 petang hingga malam hari, tetapi belum ada keputusan tertentu dan sesuai dengan informasi yang diakses Oe-Kusi Post dilapangan bahwa partai CNRT akan mendeklarasikan pernyataan pada Kamis, 30 April 2020.
Pertemuan darurat ini dihadiri oleh anggota pemerintahan kedelapan seperti Menteri Ketua Dewan Menteri Agio Pereira, Menteri Pendidikan Pemuda dan Olahraga (MEJD) Dulce de Jesus, Menteri Administrasi Negara (MAE) Abilio José Caetano, Menteri Keuangan (MF) Sara Lobo Brites, Sekretaris Negara Urusan Pemuda dan Olahraga (SEJD) Nélio Isaac Sarmento, Sekretaris Negara Urusan Koperasi (SEKoop) Arsenio Pereira, Sekretaris Negara Urusan Seni dan Budaya (SEAK) Teofilho Caldas, Sekretaris Negara Urusan Veteran (SEV) Gil da Costa "Oan Soru".
Ketua Parle men Nasional (PPN) Arão Noé de Jesus da Costa Amaral, Sekretaris Umum Interin CNRT Jacinto Rigoberto, Penasehat Utama PPN Julio Tomas Pinto, hadir juga dalam pertemuan itu hakim Manuel Tilman, Ketua Fraksi CNRT Duarte Nunes bersama semua anggota fraksi CNRT.
