Pemerintah Ingin Memperpanjang Darurat Nasional
Oekusipost.com Dili – Pemerintahan Timor-Leste sudah menyampaikan rencananya kepada Presiden Republik untuk menambah lagi satu bulan untuk darurat nasional karena angka kasus positif novel coronavirus disease (COVID-19) sekarang sudah bertambah 23 kasus.
Data dari pemerintah menunjukkan pada hari Selasa 21 April 2020 pukul 6 sore menunjukkan bahwa masih ada 361 kasu yang dicurigai, 80 orang sudah melakukan test laboratorium dan masih menuggu hasilnya, kasus positif ada 23 orang dan 254 orang telah dinyatakan negatif.
Walapun kasus positif semakin meningkat, menurut koordinator pencegahan dan mitigasi COVID-19, dokter Sergio Lobo menyatakan, diantara angka positif itu hanya terdapat dua orang saja yang ada gejala-gejala, dan yang lainnya tidak ada gejala-gejala, tetapi mereka tetap harus tinggal di ruangan isolasi untuk mendapat perawatan medis yang secara intensif karena yang sudah kena virus ini tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala.
Permintaan dari pemerinthan inigin memperpanjang lagi masa darurat nasional ini dari tanggal 27 April sampai 25 Mei 2020. Namun, menurut siaran pers yang diakses Oe-Kusi Post di kantor presiden bahwa sebelum Presiden Republik mengumumkan darurat nasional yang kedua, presiden akan meminta persetujuan dari para anggota parlemen nasional.
“Setelah dapat persetujuan dari Parlemen Nasional, Presiden akan mengumumkan darurat nasional yang kedua,” kata Presiden Republik Francisco Guterres Lú Olo melalui siaran pers, Selasa 21 April 2020.
Kasus positif COVID-19 di Timor-Leste semakin hari semaking meningkat, dan hal inilah yang menjadi dasar kepada pemerintah meminta kepada presiden untuk memperpanjang lagi masa darurat nasional.
Konsekuensi dari darurat nasional sejak tanggal 27 Maret lalu telah membawa dampak negatif terhadap ekonomi dalam negeri, terutama masyarakat kecil sudah mengalami kelaparan dan juga banyak kehilangan pekerjaan karena semua aktifitas ekonomi dalam negeri telah tidak berjalan selama ini.
Tetapi pemerintah juga sudah mempersiapkan dana sekitar $250 juta untuk memberi subsidi kepada masyarakat kecil yang mengalami kesulitan selama masa darurat nasional.
