Pedagang pasar Numbei sedih dengan situasi ekonomi

Oekusipost.com Oe-Kusi Ambeno — Gejolak politik dalam negeri yang sudah hampir dua tahun lebih, bukan hanya membawa dampak buruk bagi para politikus yang berebutan jabatan, tapi justru membawa malapetaka bagi situasi ekonomi lokal di wilayah pelosok.

Proyek percobaan perdana dengan nama Zona Spesial Ekonomi Sosial dan Pasar (ZEESM) di Wilayah Administrasi Spesial Oecusse Ambeno (RAEOA) yang diluncurkan pada awal tahun 2015 dengan tujuan untuk mengubah secepat mungkin wilayah kantongan Oecusse Ambeno seperti Singapura, tapi pada kenyataannya selama 5 tahun ( 2015 hingga Oktober 2019) pembangunan hanya lebih difokuskan pada sektor infrastruktur di 4 desa saja seperti desa Costa, Nipani, Lalisuk dan Cunha.

Pantauan Oekusipost.com membuktikan bahwa, 14 desa lainnya yang terletak di pegunungan tidak merasakan kehadiran proyek percobaan ZEESM karena tidak ada perubahan apapun terhadap kehidupan mereka kecuali pelayanan energi listrik yang dianggap sebagai satu perubahan kecil, tapi sektor lainnya belum ada perubahan termasuk kondisi perekonomian masyarakat juga terus memburuk.

Lebih parah lagi, ketika rancangan anggaran negara tahun 2020 gagal di parlamen nasional pada tanggal 17 Januari, memberikan dampak negatif bagi para pedagang di pasar Numberi karena tidak ada pembeli. Situasi ini menjadi keprihatinan para pedagang di pasar Numbei, desa Costa kecamatan Pante Makasar.

Pedagang Fernando Neka membenarkan bahwa, gejolak politik dalam negeri membawa dampak buruk bagi ekonomi di wilayah pelosok.

"Setiap hari, pendapatan kami hanya mencapai lima dolar America dan itu pun diperoleh selama beberapa hari berjualan disini. Beberapa tahun lalu masih mendingan, sekarang lebih buruk, tutur pedagang Neka kepada Oekusipost.com di pasar Numbei, Oe-Kusi Ambeno Kamis, 5 Maret 2020.

“Saya pikir, kebanyakan kami yang berjualan disini mengalami situasi yang sama kecuali pada hari pasar, baru kami dapat uang sedikit, tapi itupun tergantung rejeki, jelasnya.

Pengusaha lokal Ananias do Carmo Elo menegaskan bahwa, selama tahun 2012 hingga 2015, kebanyakan masyarakat oecusse tidak pernah mengeluh dengan kondisi ekonomi, karena banyak proyek yang di percayakan kepada para pengusaha lokal dan memberikan lapangan kerja bagi sebagian masyarakat sehingga ada sirkulasi uang sampai pada wilayah pelosok.

“Tapi sekarang justru lebih parah, situasi ekonomi tidak sama seperti dulu, tutur Ananias seraya membandingkan situasi ekonomi dulu dengan sekarang. (nin)

Online Counter